CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 22 September 2013

Perkara Salah Jurusan #2

Setelah di bulan delapan kemarin saya posting tentang Perkara Salah Jurusan #1 saya mau melanjutkan kembali disini untuk episode yang kedua. Awalnya sih nggak ada rencana untuk bikin lanjutan. Tapi setelah saya datang kajian Manhaj Forsalamm di Masjid Mardliyah Ahad kemarin, saya jadi mikir kayaknya banyak poin penting dan satu yang paling "nendang" nyambung banget dengan tema yang saya tuliskan sebelumnya di Perkara Salah Jurusan #1.
Kajian kemarin membahas tentang ilmu. Dan itu rasanya menjadi hutang pribadi kalau saya belum nge-share buat tambahannya.. hehe. Hm, Insya Allah mau saya tunaikan di bawah ini..

Oke, mari mulakan dengan bismillah... :)

"Orang yang tidak suka terhaadap ilmu tertentu, bisa jadi secara langsung maupun tidak langsung tidak menyukai Allah, karna asal usul ilmu tersebut dari Allah."
Nah loh... astaghirullah. Mungkin kita (termasuk saya sendiri), sering mengatakan :
"Saya nggak suka dengan pelajaran X."
"Pelajaran Y bikin ngantuk, malesin."
"Susah amat sih, nybelin. Pantes aja nilai saya turun."

Astaghfirullah... ternyata kita sudah lalai bahwa semua ilmu sumbernya dari Allah... terus kita mau sebel - sebel-an gitu sama ilmu yang sumbernya dari Pencipta kita sendiri? Ah, betapa seringnya saya ngomong "nggak suka".
Apalagi nih kalau teman - teman yang merasa "salah jurusan", loading-nya agak lama dengan materi yang disampaikan. Yuk sama - sama jaga hati dan jaga lisan. Jangan sampai kita nggak suka (bahkan malah benci) dengan ilmu yang Allah turunkan. Bukankah ilmu itu sebagai tanda cinta? Dan kita harus mengejarnya dengan sungguh - sungguh.  

sumber gambar : founder.bangkatour.com
Dari kajian tersebut saya banyakan mengambil pelajaran. Selesaikan dengan sebaik mungkin terhadap jalan yang sudah terlanjur kita susuri. Jangan pernah mengeluh. Karena Allah sudah mempercayakan kepada kita, insya Allah kita MAMPU.
Untuk pembelajaran dan proses selanjutnya, pilihlah dalam mempelajari ilmu khusus sesuai dengan yang kita suka. Agar mengapai senang lebih ringan, menggapai ikhlas dngan lebih mudah.

Oh iya, saya juga mau menasihati diri sendiri dan mungkin jika teman - teman berkenan. Orientasi untuk menuntut ilmu (semacam sekolah/kuliah) alangkah baiknya bukan diorientasikan hanya untuk "supaya nyari kerjanya mudah". Jangan. jangan sampai. Carilah ilmu dengan sungguh - sungguh ingin memperoleh ilmu. Bukan belajar hanya untuk ujian, untuk dinilai.  "Pekerjaan" itu hanya bonus. Toh, semua makhluk juga sudah di jamin rizki - nya sama Allah. Dan siapa yang sungguh - sungguh juga insya Allah akan mendapatkan.
Yap, kembali lagi untuk meluruskan niat, menguatkan azzam..

Ilmu itu sejatinya akan diberikan Allah kepada siapa saja. Oleh karena itu sering - seringlah berdoa :
ربي زدني علماً وارزقني فهماً
Rabbi zidni ilma, warzuqni fahma

"Wahai tuhanku tambahkanlah kepadaku akan ilmu, dan kurniakan aku kefahaman."

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap."(Al-Insyirah: 5-8)


*Astaghfirullah... sadar, kalau selama ini saya masih suka su'udzon sama Allah. Nggak yakin sama ketetapan Allah, nggak percaya dengan amanah yang dipercayakan Allah.. maaf ya Allah.. :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar