Barulah kau bisa menepi untuk memeluk pantai
Sayangnya, mengembangkan layar-pun belum terlaksana
Lalu apa alasan-mu membahasakan dengan kata "menepi"?
Hey, kau belum beranjak
Inilah yang namanya jalan di tempat..
Pundakmu kemarin masih tegap menghadap kilau orang yang muncul dari ufuk timur
Ku kira kau sudah siap untuk meninggalkan jejak-mu di bibir pantai
Nyatanya tidak..
Apa kau terlalu nyaman dengan menatap nyiur yang berbaris di sini?
Tapak kaki yang tak kan pernah ku biarkan terhapus, walaupun kau tidak pernah menitipkannya.
Aku menjaganya, walau angin kan menghapus
Tapi di hatiku, itu tak kan pernah terjadi.
Aku berjanji
Pergilah..
Sehari dua hari tentu tak mengapa
Pergi, dan jangan bertahan diam disini
Jangan pernah katakan bahwa kau sedang "menepi"
Karena kita kan kembali.
Bersama..
Dengan mimpi yang sudah kita genggam
Dengan angin yang setuju dengan kesepakatan kita
Ingat janji kita.
Kita tidak akan pernah menepi, sebelum semuanya telah tertepati..
Maylia Putri
15:23 Jogja
Mengarungi
samudra kehidupan, kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan,tada masa tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah, tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah kan menjadi saksi pengorbanan
Hidup ini adalah perjuangan,tada masa tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah, tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah kan menjadi saksi pengorbanan
(Bingkai Kehidupan, Shoutul Harokah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar