CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 19 September 2013

Cintailahi dia dengan diam, dari kejauhan

Saat rasa itu datang tanpa pengharapan
Periksalah, apakah rasa itu sudah memupus rasamu kepada-Nya?
Izinkanlah hati untuk merespon bertanya
Apakah rasa ini untuk mendatangkan ridho-Nya atau malah memancing murka-Nya?

Untuk sesosok rasa yang telah terkesan mengada - ada
Jika benar cinta itu bersumber karena-Nya
Maka biarkan ia mengalir bersama daun yang juga ikut mengalir menuju muara
Jika benar cinta itu karena-Nya
tak perlu menunggu untuk terjadi apa - apa dengan trgesa - gesa
Karena sejatinya Allah yang akan memulakan
dan Allah pulalah yang akan mengakhirkan.



Maka, apabila kelemahan kekurangan dan ketidakberdayaan masih menggantung jelas di pelupuk mata... Bersabarlah.. Berdoalah. Berpuasalah dan berusahalah..

Cukup cintailah dia dalam diam.
Tanpa perlu kata - kata indah yang kau cipta untuk kau bacakann kepadanya.
Tanpa perlu bingkisan warna warni untuk mem-booking isi hatinya
Cukup cintailah dia dalam diam
Dalam diammu, bukan berarti alam tak berbahasa
Cukup cintailah dia dalam diam
Agar dia tak perlu tau sampai saatnya dia tau

Cukup cintailah dia dari kejauhan
Tak perlu mendekat walau hanya menggeser jarak satu senti
Menjauhlah bukan karena kerapuhan
Menjauhlah untuk meraih kekuatan
Cukup cintailah ia dari kejauhan

Cintailah dia dengan diam dan dari kejauhan
Mencintai dengan sewajarnya..
Mencintai dengan seadanya
Bukan yang melebih - lebihkan
Bukan yang membual
Sederhana.. dengan diam dan dari kejauhan
Penduduk bumi tak perlu tau, biar penduduk langit saja yang ramai - ramai meng-aamiin-kan.

Karena tentu kisah Fatimah dan Ali adalah kisah yang terdamba di hati
Tapi sanggupkah jika harus menyejarahkan cinta seperti sejarah cinta Salman Al Farisi?

Karena siapa tau, hati mudah sekali di bolak - balikan.
Seperti halnya ketika rasa itu datang. Bukankah itu juga tak pernah terharapkan?
Pun ketika dia harus tergantikan.
Jagalah hati.. dengan kehati - hatianmu..
Sampai saatnya ia tiba bersama kebahagiaan yang hakiki.

Saat ini, cukup cintailah dia dengan diam dari kejauhan
Dengan biasa - biasa dan sederhana
Tanpa memaksakan untuk harus terbalas sama
Cukup diam.
Sesuatu di depan nanti akan terjadi.
Meskipun hanya diam.
Diam untuk menjaga kesucian diri, dan dari kejauhan untuk membentengi diri

“Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, 
pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar bin Khattab ra.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar