Pagi
ini langit Jogja terlihat begitu sumringah bersinar, diramaikan dengan hiruk
pikuk kepadatan Kota Jogja dan Kab. Sleman yang beberapa bagiannya rutin
terlintas, bagian yang tak pernah mati.
Satu – dua pesawat terbang dan mendarat di bandara Adisucipto persis sebelumnya
telah menyapa melewati jendela kamar ku yang berda di lantai 2. KOBANG (Kosan
Pak Bambang). Kosan yang lumayan tersohor di kampus (ehm).
Aduhai
alangkah bahagianya, hari ini aku akan dipertemukan dengan kawan baruku. Kawan
yang akan menemani dan membersamaii hari – hariku. Menyambut saat pulang
kuliah, menyapa saat larut alam menjelang, yang setia setiap terjadi ritual
begadang karena harus ngetik proposal atau tugas lainnya.
31
Desember 2012 adalah awal pertemuan kami. Aku sungguh mencintainya, entah ini
cinta yang termasuk dalam versi mana. Tapi yang jelas adalah bahagia saat bisa
bercengkrama dan bersamanya. Bisa dibilang mereka adalah pendengar yang sungguh
sangat sejati. Aku mencintainya. Mencintai yang tak perlu panjang alasan
pembenaran, mencintai dengan proses sederhana, mencintaianya mengikuti hembusan
semilir udara bergerak dipagi ini. Bukan salahku apalagi salah nama makhluk
yang bernama cinta. :p
Namanya
Chime, diambil dari nama yang tetiba terlintas dipikiran. Namanya Chime,
sengaja dibuat nama dengan aksen ke China – China-an karena mata Chime yang
sering terlihat sipit dan tubuhnya yang begitu mungil. Chime, bukan Chimeralda.
Kau tau betapa rasanya tidak terima saat orang – orang memanggilnya dengan
Chimeralda? Cukup Chime saja. Namanya Chime. Wajahnya teduh, kulitnya halus dan
terlihat putih, bersih. Dialah ibu yang telah melahirkan 13 putra putrinya.
Namun
Chime telah menemui bahagianya, 20 April 2013. Senja, seperti saat pertama aku
menemuinya yang tengah dalam koondisi melahirkan bayi – bayi merah. Saat ini
juga saat senja, dan dia kembali menemukan cintanya. Chime pergi untuk
selamanya.. Syahid kah ia, karena telah berpulang dalam kondisi menyusui anak –
anaknya. Mungkinkah kau duluan berangkat untuk memesankan tiket syurga untukku
juga? Ku harap begitu, semoga kita dipertemukan kembali.
Empat
bulan pertama di tahun 2013 ini tak akan pernah ada yang menyamai. Sekalipun
ada itu bukan bersamamu dan bukan momen yang sama ketika bersama denganmu. Dan
sudah jelas itu tdak akan pernah ada.
Selamat
jalan Chime... Mungkin aku tak pernah tau engkau berbahasa. Tapi aku berharap,
semoga engkau juga mencintaiku.. Mencintaiku yang cukup dengan proses kesederhanaan..
" Sesungguhnya Kita Milik Allah
Dan Kepada-Nya Kita Kembali"
Salam
cinta untuk Chime dari May-Chan, Hammy, ke 7 kakak dan ke 5 adik :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar