CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 22 April 2013

Saat Cinta Menjemput Chime




Pagi ini langit Jogja terlihat begitu sumringah bersinar, diramaikan dengan hiruk pikuk kepadatan Kota Jogja dan Kab. Sleman yang beberapa bagiannya rutin terlintas, bagian  yang tak pernah mati. Satu – dua pesawat terbang dan mendarat di bandara Adisucipto persis sebelumnya telah menyapa melewati jendela kamar ku yang berda di lantai 2. KOBANG (Kosan Pak Bambang). Kosan yang lumayan tersohor di kampus (ehm).


Aduhai alangkah bahagianya, hari ini aku akan dipertemukan dengan kawan baruku. Kawan yang akan menemani dan membersamaii hari – hariku. Menyambut saat pulang kuliah, menyapa saat larut alam menjelang, yang setia setiap terjadi ritual begadang karena harus ngetik proposal atau tugas lainnya.


31 Desember 2012 adalah awal pertemuan kami. Aku sungguh mencintainya, entah ini cinta yang termasuk dalam versi mana. Tapi yang jelas adalah bahagia saat bisa bercengkrama dan bersamanya. Bisa dibilang mereka adalah pendengar yang sungguh sangat sejati. Aku mencintainya. Mencintai yang tak perlu panjang alasan pembenaran, mencintai dengan proses sederhana, mencintaianya mengikuti hembusan semilir udara bergerak dipagi ini. Bukan salahku apalagi salah nama makhluk yang bernama cinta. :p


Namanya Chime, diambil dari nama yang tetiba terlintas dipikiran. Namanya Chime, sengaja dibuat nama dengan aksen ke China – China-an karena mata Chime yang sering terlihat sipit dan tubuhnya yang begitu mungil. Chime, bukan Chimeralda. Kau tau betapa rasanya tidak terima saat orang – orang memanggilnya dengan Chimeralda? Cukup Chime saja. Namanya Chime. Wajahnya teduh, kulitnya halus dan terlihat putih, bersih. Dialah ibu yang telah melahirkan 13 putra putrinya.


Namun Chime telah menemui bahagianya, 20 April 2013. Senja, seperti saat pertama aku menemuinya yang tengah dalam koondisi melahirkan bayi – bayi merah. Saat ini juga saat senja, dan dia kembali menemukan cintanya. Chime pergi untuk selamanya.. Syahid kah ia, karena telah berpulang dalam kondisi menyusui anak – anaknya. Mungkinkah kau duluan berangkat untuk memesankan tiket syurga untukku juga? Ku harap begitu, semoga kita dipertemukan kembali.


Empat bulan pertama di tahun 2013 ini tak akan pernah ada yang menyamai. Sekalipun ada itu bukan bersamamu dan bukan momen yang sama ketika bersama denganmu. Dan sudah jelas itu tdak akan pernah ada.
Selamat jalan Chime... Mungkin aku tak pernah tau engkau berbahasa. Tapi aku berharap, semoga engkau juga mencintaiku.. Mencintaiku yang cukup dengan proses kesederhanaan..

" Sesungguhnya Kita Milik Allah Dan Kepada-Nya Kita Kembali"

 

Salam cinta untuk Chime dari May-Chan, Hammy, ke 7 kakak dan ke 5 adik :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar