CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 09 Januari 2014

Sore kemarin

Selepas waktu ashr, saya menemani seseorang. Mengantarnya menuju suatu tempat --RSIA. Disana saya dipertemukan dengan bayi mungil yang belum ada 24jam menghirup udara bumi. Bayi perempuan,cantik. Sehari sebelumnya, saya juga sempat menemaninya menunggui seseorang. Dihari kemarin itu sempat juga saya menyaksikan beberapa petugas medis (entah bidan atau perawat) dengan tangan berdarah darah membawa peralatan medis -- saya sebut itu gunting. Saya nekat berada di ruang bersalin, tapi bukan di dalam kamar petugas medis mengambil tindakan, cuma di selasar. Seru juga melihat mereka (petugas medis) berlari - lari sigap dan cekatan.
Sorenya di sebuah tempat makan tak jauh dari area kampus, seseorang itu mulai bicara tentang bagian dari kehidupan. Dan bagi saya, itu adalah tema yang masih jauh -- sepertinya masih menggantung di langit. Sambil memainkan gulungan kwetiau di piring, saya mendengarkan apa yang beliau katakan, jelas.

"May, tau nggak.. kadang kita ada pada suatu kondisi ; saat kita merasa belum siap, belum sanggup, belum matang tapi itu harus terjadi dan harus segera dijalani?"

Satu demi satu kata terus diucapkannya, sesekali saya hanya menimpali :
"Oh..."
 "Iya sih..."
"Oh, gitu ya mba?"

Dan kalimatnya semakin mengerucut pada satu kata "pernikahan"..
Beliau mengingatkan saya, dengan usia yang semakin bertambah seharusnya kita sudah membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang.
"May, rencananya kapan?"
Saya cuma bisa nyengir kemudian geleng - geleng.. "Belum tau mba, saya malah belum kepikiran.."

Sore itu saya diingatkan, tentang banyak hal ; betapa petugas medis adalah salah satu pekerjaan mulia, Tentang sebuah kelahiran.. tau bagaimana perjuangan seorang ibu untuk melahirkan anaknya. Dan.. rancangan baru untuk mulai menyiapkan, walau sebenarnya sampai detik saya menuliskan ini --saya masih ngawang harus memulainya bagaimana dan darimana. Saya ingat, beliau bilang :
"Berarti harus dimulai cari ilmunya ; kajian dan baca - baca. Walau sebenarnya kita tidak tau dia akan datang cepat atau lambat. Kewajiban kita adalah mempersiapkan.."

Semakin berlanjut, saya semakin merasa seperti anak kecil yang masih suka makan permen dan eskrim dengan belepotan. Beliau begitu matang mempersiapkan hidupnya.
Lalu saya? Kemana saja?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar