Alhamdulillah..
Banyak terjadi
agenda besar dihari ini. Lagi – lagi hati saya sudah dipermainan. Bukan
dipermainkan oleh siapa – siapa, tapi oleh saya sendiri.Dipermainkan seperti
bentuk sebuah grafik, kadang naik kadang turun. Tapi sekarang lagi sering
turunnya.
Kalau boleh cerita,
ini semua tentang peristiwa yang terjadi secara beruntun 3 agenda besar yang
sudah meruntuh dan baru saya ketahui akhir – akhir ini. Namun saya berharap
semoga kedepan yang tersisa adalah kebaikan – kebaikan dan kebaikan.
Stop – stop – stop!!!
Jangan dilanjutkan terlalu detil. Siang tadi saya sudah agak tercubit dengan
tulisan yang ditulis oleh salah satu mahasiswa ITB yang saya follow tumblr nya.
Kira – kira inti tulisannya begini :
“Perempuan jaman
sekarang (walaupun tidak semuanya) sudah mulai kehilangan rasa malu. Intinya
ini berhubungan dengan (terlalu) blak – blakan-nya mereka di dunia sosial media.
Padahal yang seharusnya disimpan rapi dalam hati atau ditumpahkan pada lembaran
kertas tapi malah di publish bebas dan semua orang bisa tau.”
Njleb banget, saya
sadar blog ini banyak terisi oleh kasus – kasus curhat. Tapi semoga saya bisa
memilah, mana yang seharusnya boleh di publish dan mana yang seharusnya hanya
disimpan tanpa diketahui oleh orang lain. Apalagi kalau sudah nyangkut di
urusan hati, nah loh. Ah.. kenapa saya sekarang malas nulis di note
dibandingkan cerita di sini? T.T Entahlah...
***
Ah ya, kembali sejenak
saya mengingat dan membuka memori lagi tentang ajaran bersyukur, ajaran nrimo
dan ajaran legowo. Bahwasanya kita sering terjebak dengan kalimat yang tidak
sepantasnya. Saat bahagia kita bilang bersyukur, tapi saat susah kita bilah
bersabar. Jadi syukur disejajarkan hanya
untuk hal – hal yang menyenangkan, sedangkan sabar diidentikkan untuk hal – hal yang menyedihkan. Aih, sempit
sekali rupanya. Padahal harusnya tidak boleh begitu kan ya? :O Kondisi apapun
yang terjadi harusny dan sewajarnya bersyukur.
Nemu!!! Di buku
catatan kajian saya tertanggal 27 Juli 2013. Kajian pagi hari saat Ramadhan kemarin, tempatnya di
IC. Berangkatnya pagi – pagi beneran ini, sekitar jam 6an, berangkat paling pagi
jam 5:30 dari kosan cuma pernah sekali padahal kajiannya mulai jam 6. Dulu
berangkat kajiannya bareng sama mbelala (mbelala itu mba lala, mbak kosan saya
di akobang beliau mahasiswi farmasi. Kapan kapan saya ceritain di cerikus deh,
cerita khusus.) kita biasa kedinginan mmenembus jalanan ring road utara untuk
menuju Seturan ( halah padahal saya berangkat suma berapa kali doang). Kajian
ini nih diisi ) oleh Ust. Solikhun (mantap jaya ilmunya beliau, subhanallah).
Kok malah belok – beok gini sih? :v
Oke kembali, jadi
judul kajiannya itu Mentarbiyah Kembali Iman. Pada bagian akhir di tulisan yang
saya catat menyinggung soal syukur.
"Syukurnya kita itu
harus karena karunia Allah bukan hanya karena sebatas tembok bahagia atau sedih
saja. Syukur karena karunia. Syukur terhadap syukur. Intinya apapun kondisinya
ya wajib bersyukur. Sekali lagi syukurnya karena karunia Allah dan bersyukur
masih bisa bersyukur.
Mmm,,, tentang
nrimo dan legowo sepertinya ini sudah menjadi perwajahan masyarakat di tempat
perantauan saya sekarang. Iya di Jogja, apalalgi kalau sudah berinteraksi dengan
masyarakat pedesaan. Mantap!
===
Saya kehilangan 3
momen besar M, P, da T -__- dan catatan kajian itu sudah cukup mendamaikan..
Menunggu sejenak untuk mengunjungi kota – kota di seberang pulau sana . Dan
menunggu sejenak untuk kesempatan itu datang kembali. Eh, bukan menunggu.. Tapi
saya harus menjemput. Iya, menjemput dia. Dia yang saya cita – citakan, karena
dia adalah cita – cita saya..
Alhamdulillah..
Untuk kota – kota yang
saya rindu untuk saya kunjungi di tahun ini, bersabarlah.. saya sedang
membangun hubungan baik dengan angin agar dia mampu menerbangkanku menujumu.
Padang & Lombok. Baiklah... mungkin di lain waktu. :)
Mungkin kamu nggak ngerti tentang apa yang saya alami, tapi mengertilah saja paling tidak saat saya mengungkit rasa syukur. Sebuh pembelajaran bagi saya sendiri. Benar, bahwa pengelolaan yang paling berat adalh mengelola hati.
*tiga menara yang terlanjur bergejolak*
Sumber gambar dari nonnad.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar