Bermula ketika mengenal buku - buku remaja
nan agamis yang terserak di kamar ber - cat hijau. Ya, lagi – lagi gegara
manusia yang sudah menjerumuskan saya dalam kebaikan. Alhamdulillah.. Kakak
saya, mbak saya yang bayangan wajahnya terawat dalam ingatan saya tentang
kejahilan juga kebaikannya yang teramat.
2013 adalah tahun perdana bagi saya
untuk terjun dalam dunia tulis menulis yang sesungguhnya. Lagi –lagi saya “dijerumuskan”
kembali dalam jurang kebaikan. Kali itu setelah purna dari beberapa amanah
lembaga di fakultas, murabbiyah saya dengan tega menjerumuskan saya ke dalam dunia
per-media-an. BIMO Forsalamm, medianya Forum Silaturahmi Mahasiswa Muslim UGM
menjadi pijakan di tahun ini. Semoga Allah meridhai saya untuk meneruskan waktu
setelah Agustus nanti untuk tetap belajar berada di Jogja. Masuk di lingkungan
redaksi yang sama sekali belum pernah terjamah oleh aktivitas keseharian saya.
Bayangkan hampir dari SD kelas 4 sampai kuliah saya biasa jadi sekretaris,
walau di kampus minimalnya jadi notulesi syuro^^. Jadi jelas sudah aktivitas
saya nggak pernah jauh – jauh dari yang namanya menulis. Nulis di papan tulis,
nulis absensi, notulensi syuro sampai yang bener – bener jadi sekretaris juga
pernah.
2013 di bulan ke-5, setelah sekitar 2
atau 3 tahun yang lalu saya mengidam – idamkan untuk bergabung dengan forum kepenulisan, tapi belum juga kunjung dapat kesempatan karena malas mencari info.
April kemarin, saya mendapatkan informasi oprect forum kepenulisan itu. Dengan
seleksi pertama adalah dengan penyerahan formulir, essay tentang “Aku, FLP dan
Dakwah Kepenulisan” dan satu lagi karya bebas. Seleksi tahap pertama terlewati
dan tahap akhir adalah seleksi wawancara. Balairung UGM yang menjadii saksi
sejarah itu. Bersama 43 orang lainnya, kami resmi diterima bergabung bersama
FLP (Forum Lingkar Pena) Yogyakarta angkatan XV. Alhamdulillah..
Tepat di hari ke 15 di bulan 5 ini, sehelai
lembar baru yang akan kupenuhi dengan kisah – kisah pembelajaran, hingga
akhirnya menjadi untaian helai – demi helai saksi – saksi akan perjalanan hidup
saya. Menulis. Bismillah, semoga Allah selalu mengistiqomahkan hati dan jemari
ini sebagai bentuk bakti kepada-Nya.
"Aku semakin menyadari dengan asyiknya menulis.
Aku bisa menjadi siapapun, menjadi apapun, dan bisa pergi kemanapun dan
melakukan segala sesuatu yang ku inginkan. Ya, tergantuung tokoh yang ku utus
masuk ke dalam cerita yang ku buat. Bagiku menulis bukan hanya sekedar
menuangkan kata – kata, terlebih di dalamnya saat “ruh” itu berhasil membuat
hidup tulisan yang ku buat. Bukankah Allah memberikan hidayah-Nya lewat
berbagai cara? Bisa saja salah satunya adalah lewat sentuhan kata.
“Sebaik – baik manusia adalah yang bermanfaat
bagi orang lain.” Kalimat itu sudah berhasil menohok langit – langit hati.
Banyak orang yang menginginkan dirinya bermanfaat, dan sebuah kesalah besar
jika potensi kebermanfaatan itu tidak bisa dimanfaatkan untuk sebuah
kemaslahatan. Menulis. Di tapak tangga yang baru ini aku mencoba menaikan grade.
Mencoba mengepak sayap dengan menyadari deret huruf ini tidak boleh hanya
terhenti dengan keberadaannya di file - file dokumen laptop ku.
Sebuah letupan semangat, entah dimana aku
mendapatkan kata - kata ini : “Mujahidah Berpedang Pena.” Dan aku ingin menjadi
seperti itu. Berharap bersama lingkaran ini, aku bisa tumbuh belajar bersama
mereka. menguntai kata dengan cinta hingga menjadikannya cinta. Menguatkan
tekad untuk menebar kebaikan. Memangkas resah dengan tinta dakwah juga menghujani
bumi Allah dengan tetes –tetes tinta dakwah. Semoga Dia yang menjadikanku ada
meridhoi akan langkah – langkah ini."
@ akobang kamar pojok lt. 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar